SISTEM – SISTEM PENGARSIPAN
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seorang pimpinan yang memiliki intensitas fungsi Manajerial yang tinggi,  sangat memerlukan bantuan sekretaris untuk meringankan tugasnya.  Pimpinan yang sangat sibuk tidak mungkin dapat mengingat segalanya, maka  sekretaris harus mampu membantu pimpinan dalam menyusun arsip atau  mengatur arsip sehingga dapat dengan mudah diketemukan kembali pada saat  diperlukan.
Setiap sekretaris harus menguasai sistem pengarsipan yang konsisten,  sehingga dokumen-dokumen dapat dengan mudah dan cepat diketemukan pada  saat dibutuhkan.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan daripada penulisan makalah ini adalah untuk dapat lebih  mengetahui tentang cara-cara atau teknik-teknik pengarsipan yang baik.  Dan juga, tujuan daripada penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi  persyaratan akademis, yakni untuk memenuhi tugas dari mata kuliah  “Manajemen Kesekretariatan”.
II. Pembahasan
Sistem pengarsipan adalah cara pengaturan atau penyimpanan arsip secara  logis dan sistematis dengan memakai abjad, numerik / nomor, huruf  ataupun kombinasi huruf dan nomor sebagai identitas arsip yang terkait.
Ada 5 macam sistem pengarsipan.
A. Sistem Abjad (Alphabetical Filling System)
Sistem Abjad adalah sistem penyimpanan arsip dengan memakai metode  penyusunan menurut abjad. Umumnya dipakai untuk arsip yang dasar  penyusunannya dilakukan terhadap nama orang, nama perusahaan /  organisasi, nama tempat, nama benda dan subjek masalah.
Nama-nama diambil dari nama si pengirim (surat masuk) dan nama alamat yang dituju (surat keluar).
Cara menemukan dan menentukan ciri / tanda dari suatu dokumen yang akan  dijadikan petunjuk atau tanda pengenal (caption) untuk memudahkan  mengetahui tempat dokumen disimpan.
Adapun kata tangkap dapat berupa :
- Nama orang
- Nama perusahaan / organisasi
- Nama tempat / daerah
- Nama benda / barang
- Istilah subyek atau angka (tergantung sistem pengarsipan yang dipakai)
Menentukan ciri / tanda dengan cara menentukan urutan unit-unit atau bagian dari kata tangkap yang akan disusun menurut abjad.
Indeks adalah sarana untuk menemukan kembali dengan cara  mengidentifikasi surat tersebut melalui penunjukan suatu tanda pengenal  yang dapat membedakan surat satu dengan surat yang lainnya, atau bagian  dari suatu nama yang dijadikan tanda pengenal surat.
Unit adalah bagian kata dari kata tangkap yang memiliki pengertian  sendiri, atau bagian terkecil dari suatu nama. Sedangkan nama, merupakan  judul / caption. Jadi setiap judul memiliki bagian yang disebut unit.
Kode adalah suatu tanda atau simbol yang diberikan atau yang dibubuhkan  pada lembaran arsip yang dapat dipakai untuk tanda penyimpanan arsip.
Koding adalah suatu kegiatan memberikan tanda atau simbol pada arsip.  Adapun fungsi dari kode atau simbol adalah menunjukkan isi yang  terkandung didalam arsip yang bersangkutan.
Petunjuk silang adalah alat petunjuk dari indeks yang tidak dipakai  kepada indeks yang dipakai, atau petunjuk hubungan antara indeks yang  dipakai dengan indeks lain yang dipakai.
Ada dua macam petunjuk silang.
a. Petunjuk silang langsung
Adalah petunjuk silang yang menunjukkan tentang seseorang yang memiliki  lebih dari satu nama atau satu dokumen yang berisi lebih dari satu  masalah.
b. Petunjuk silang tak langsung
Adalah petunjuk silang yang dipakai untuk menunjukkan hubungan antara  satu masalah dengan masalah lainnya yang saling menjelaskan atau saling  membantu.
Prosedur yang harus dilaksanakan untuk mengarsipkan surat adalah :
- Membaca surat atau dokumen dengan teliti dan seksama
- Periksa apakah surat sudah disertai dengan tanda siap untuk disimpan.
- Menetapkan caption atau judul surat
- Mengindeks tanda pengenal sesuai peraturan
- Membuat petunjuk silang
- Memberi kode surat
- Menyortir, yaitu memilah-milah atau mengelompokkan arsip menjadi satu kelompok menurut kode yang ada pada arsip.
- Menyusun menurut susunan abjad.
- Menyimpan arsip, yaitu mendapatkan arsip pada suatu tempat atau alat penyimpanan.
Perlengkapan yang diperlukan untuk mengarsip sistem abjad adalah
- Filling cabinet; adalah lemari arsip untuk menempatkan folder dan  guide. Yaitu untuk menyimpan dokumen, surat-surat kantor. Umumnya  mempunyai beberapa laci.
- Folder; adalah tempat untuk menyimpan dokumen atau menempatkan arsip,  berbentuk segi empat, berlipat dua seperti map tetapi tanpa daun  penutup.
- Guide (petunjuk); merupakan petunjuk dan pemisah antar folder-folder.  Bentuk dari guide adalah segi empat dan berukuran sama dengan folder.  Terbuat dari karton tebal.
B. Sistem Perihal (Pokok Isi Surat)
Sistem perihal adalah cara penyimpanan dan penemuan kembali surat berpedoman pada perihal surat atau pokok isi surat.
Yang perlu dipersiapkan untuk sistem perihal adalah.
1. Daftar Indeks; adalah daftar yang memuat seluruh kegiatan / masalah /  hal-hal yang dilakukan diseluruh kantor dimana sistem ini diterapkan.
Masalah-masalah tersebut kemudian diuraikan lagi. Masalah-masalah pokok  tersebut dalam pembagian utama, sedangkan uraian masalahnya disebut  dalam pembagian pembantu, apabila uraian masalah masih dibagi lagi  menjadi masalah yang lebih kecil, disebut sub pembagian pembantu.
2. Perlengkapan menyimpan surat
- Filling Cabinet
- Guide
- Folder
- Kartu kendali
3. Pemberian kode surat
4. Penyimpanan surat, dengan cara
- Membaca surat untuk mengetahui isi surat
- Memberi kode surat
- Mencatat surat dalam kartu kendali
5. Menyimpan kartu kendali.
C. Sistem Nomor
Di dalam sistem nomor ada 4 macam
1. Sistem nomor menurut Dewey (Sistem Desimal / Klasifikasi)
Sistem ini menetapkan kode surat berdasarkan nomor yang ditetapkan untuk surat yang bersangkutan.
Yang diperlukan dalam sistem ini adalah
a. Perlengkapan yang diperlukan adalah
- Filling cabinet
- Guide
- Folder
b. Daftar klasifikasi nomor
c. Kartu kendali
Dalam klasifikasi, nomor adalah daftar yang memuat semua kegiatan /  masalah yang terdapat dalam kantor. Setiap masalah diberi nomor  tertentu.
Dalam daftar ini terdapat tiga pembagian yaitu
- Pembagian utama, memuat kegiatan / masalah pokok dari kantor
- Pembagian pembantu, memuat uraian masalah yang terdapat pada pembagian utama
- Pembagian kecil memuat uraian masalah yang terdapat pada pembagian pembantu.
Guna daftar klasifikasi adalah
- Sebagai pedoman pemberian kode surat
- Sebagai pedoman untuk mempersiapkan dan menyusun tempat penyimpanan surat
Uraian guide, folder, dan surat dalam filling cabinet
- Dalam setiap laci filling cabinet diperlukan 10 guide
- Dibelakang setiap guide ditempatkan 10 folder
- Surat yang terbaru dalam setiap folder ditempatkan paling depan
Cara penyimpanan surat
- Surat dibaca lebih dahulu untuk mengetahui permasalahannya
- Memberi kode surat
- Mencatat surat kedalam kartu kendali
- Mencatat surat pada kartu indeks
- Menyimpan surat
- Penyusunan surat dalam folder setiap surat yang baru selalu ditempatkan di urutan paling depan
- Menyimpan kartu kendali
2. Sistem nomor menurut Terminal Digit
Didalam sistem ini kode penyimpanan dan kode penemuan kembali surat  memakai sistem penyimpanan menurut teminal digit, yaitu sistem  penyimpanan berdasarkan pada nomor urut dalam buku arsip.
Dalam sistem ini yang perlu dipersiapkan adalah
- Perlengkapan untuk tempat penyimpanan surat yang terdiri atas; filling  cabinet 10 laci, guide (setiap laci 10 guide), dan folder (setiap guide  10 folder)
- Kartu kendali; yang digunakan dalam sistem ini sama dengan kartu  kendali yang digunakan dalam sistem lain. Yang berbeda disini adalah  mengindeks nomor kode untuk keperluan penyimpanan dan penemuan kembali  surat.
- Cara mengindeks nomor kode sebagai berikut
a. Dua angka dari belakang sebagai unit 1, yaitu menunjukkan nomor laci dan nomor guide
b. Satu angka setelah unit 1 sebagai unit 2 yaitu menunjukkan nomor folder
c. Sisa seluruh angka sesudah unit 2 sebagai unit 3 yaitu menunjukkan surat yang kesekian dalam folder
- Cara penyimpanan surat; surat dengan nomor kode 55317, berarti surat  tersebut disimpan dalam laci 10-19, dibelakang guide 17, didalam folder  nomor 3, surat yang ke 55.
3. Sistem Nomor Middle Digit
Sistem ini merupakan kombinasi dari Sistem Nomor Decimal Dewey dan  Sistem Nomor Terminal Digit. Yang dijadikan kode laci dan guide adalah  dua angka yang berada di tengah, sedangkan dua angka yang berada di  depannya menunjukkan kode map, kemudian dua angka yang berada  dibelakangnya menunjukkan urutan surat yang kesekian didalam map.
Dalam sistem ini kode angka harus berjumlah enam, sehingga terdapat dua  angka ditengah, dua angka di depan dan dua angka dibelakang. Seandainya  angka kode kurang dari enam maka harus ditambahkan angka nol di depannya  sampai berjumlah enam angkla. Cara penyimpanannya sama dengan Sistem  Nomor Terminal Digit.
4. Sistem nomor Soundex (phonetic system)
Sistem Soundex adalah sistem penyimpanan warkat berdasarkan  pengelompokan nama dan tulisannya atau bunyi pengucapannya hampir  bersamaan. Dalam sistem ini nama-nama diganti dengan kode (notasi) yang  terdiri dari 1 huruf dan 3 angka.
Susunan penyimpanannya adalah menurut abjad yang diikuti urutan nomor.
D. Sistem Geografis / Wilayah
Sistem geografis atau wilayah adalah suatu sistem penyimpanan arsip  berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu  surat.
Surat disimpan dan diketemukan kembali menurut kelompok atau tempat  penyimpanan berdasarkan geografi / wilayah / kota dari surat berasal dan  tujuan surat dikirim.
Dalam hubungan ini surat masuk dan surat keluar disimpan dan ditempatkan  dalam folder yang sama, tidak dipisah-pisahkan. Dalam penyimpanannya  menurut sistem ini harus dibantu dengan sistem abjad atau sistem  tanggal.
Yang perlu dipersiapkan dalam menerapkan sistem ini
- Perlengkapan yang diperlukan dalam menerapkan sistem ini adalah; filling cabinet, guide, folder, dan kartu kendali.
- Penyimpanan surat melalui prosedur
a. Melihat tanda pembebas dalam surat, yaitu tanda yang menyatakan bahwa  surat tersebut telah selesai diproses dan boleh disimpan.
b. Membaca surat
c. Memberi kode surat
d. Mencatat surat pada kartu kendali
e. Menggolongkan surat menurut wilayahnya masing-masing
f. Menyimpan surat
g. Menyimpan kartu kendali
- Penemuan kembali; cara menemukan kembali adalah sama seperti sistem-sistem lainnya.
E. Sistem Tanggal (Chronologis)
Sistem tanggal adalah sistem penyimpanan surat yang didasarkan kepada  tanggal surat diterima (untuk surat masuk) dan tanggal surat dikirim  (untuk surat keluar)
Yang diperlukan untuk sistem ini adalah
- Perlengkapan yang diperlukan; filling cabinet, didepan laci  dicantumkan judul “tahun”, guide sebanyak 12 buah, masing-masing untuk  satu bulan, folder, dan kartu kendali.
- Pembagian sistem tanggal
a. Pembagian utama menggambarkan tahun (judul laci)
b. Pembagian pembantu menggambarkan bulan (judul guide)
c. Pembagian kecil menggambarkan tanggal (judul folder)
- Susunan guide dan folder dalam filling cabinet
a. Laci menggambarkan tahun
b. Guide menggambarkan bulan
c. Folder menggambarkan tanggal
- Penyimpanan surat, langkah-langkah dalam penyimpanan surat
a. Menetapkan kode surat sebelum disimpan
b. Mencatat surat pada kartu kendali
c. Menyimpan surat.
III. Penutup
A. Kesimpulan
Jadi dalam sistem pengarsipan ada 5 macam cara pengaturan atau teknik  penyimpanan arsip secara logis dan sistematis. Yaitu dengan memakai
a. Sistem Abjad (Alphabetical Filling System)
b. Sistem Perihal (Pokok Isi Surat)
c. Sistem Nomor
d. Sistem Geografis / Wilayah
e. Sistem Tanggal (Chronologis)
Masing-masing sistem dapat digunakan sesuai dengan jenis arsip, atau surat pada suatu organisasi atau perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar